Dengan Semangat Peringatan Hari Pendidikan Nasional 2011, Kita Jadikan Pendidikan Karakter sebagai Tonggak Kebangkitan Nasional

Senin, 22 Maret 2010

Posted by SDN Talangagung 01 13.11, under |

Kehidupan manusia di dunia ini tidak lepas dari ujian dan cobaan, baik berupa kesenangan (nikmat) maupun kesusahan (musibah). Sebagaimana firman Allah dalam surat Al Baqarah ayat 155 : ”Dan sungguh akan kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan dan kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan..”. ”Kami sungguh-sungguh akan diuji terhadap harta dan dirimu.” (QS Ali Imran : 168).
Dua ayat tersebut semakin memperkuat keyakinan kita bahwa kesenangan dan kesusahan memang merupakan ujian bagi manusia. Yang terpenting bagi kita adalah bagaimana menyikapi semua ujian itu. Apakah dengan kemarahan jika mendapat musibah? Atau dengan lupa diri jika mendapat kesenangan?

Bagi seorang mukmin tentulah tidak akan memilih kedua sikap tersebut, karena tidak akan menyelesaikan masalah yang sedang terjadi. Bahkan akan mendatangkan murka Allah swt jika kemarahan yang kita munculkan. Rasulullah SAW bersabda, ” Allah sangat mencinai suatu kaum masyarakat yang tengah diberi cobaan. Maka barangsiapa menerimanya dengan senang hati berarti mendapat ridha dari Allah. Dan barangsiapa marah berarti menerima kemarahan Allah. ” (HR Turmudzi)

Islam sebagai agama yang lurus, telah memberikan tuntunan kepada para penganutnya bagaimana menyikapi sebuah ujian. Sabar adalah salah satu solusi yang diajarkan Islam dalam menyikapi menghadapi musibah. ”Hai orang-orang yang beriman, mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan shalat... Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar, (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa oleh musibah, mereka mengucapkan ’Innalilllahi wa inna ialihi raajiun’. (QS Al Baqarah : 153, 155, 156).

Mensyukuri semua nikmat yang diberikan Allah adalah suatu sikap yang diajarkan oleh Islam kepada para penganutnya. Tanpa melihat besar ataupun kecil nikmat yang kita terima. Allah SWT berjanji kepada orang-orang yang pandai bersyukkur, sebagaimana yang tersebut di dalam surat Ibrahim : 7. ”Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambha (nikmat) kepadamu. Dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangatlah pedih”.

Dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW bahkan memuji orang mukmin yang pandai bersyukur dan bersabar dalam menghadapi setiap kejadian. Sebagaimana diriwayatkan oleh Imam Muslim dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW bersabda : ’Hebat sekali kepribadian orang mukmin itu, karena setiap kejadian yang menimpa dirinya dianggap baik. Hal ini tidak mungkin ada pada pribadi selain mukmin. Kalau ia memperoleh kenikmatan bersyukur yang dengan syukurnya memperoleh sesuatu yang lebih baik. Kalau ia menderita kesusahan bersabar, yang dengan sabarnya itu menjadi penghibur (lebih baik baginya).”

Dengan tuntunan yang diajarkan Islam, setiap mukmin pastinya tidak akan merasa khawatir terhadap ujian dan cobaan yang datang kepadanya. Karena setiapujian dan cobaan yang datang itu tidak akan melebihi batas kemampuan manusia. Sebagaimana firman Allah dalam sura Al Baqarah ayat 286, ”Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya.”

Selain itu, ujian dan cobaan yang diberikan Allah merupakan barometer untuk mengetahui keimanan manusia sebagai hamba Allah. Seorang manusia belum dapat dikatakan beriman, jika ia belum mendapat ujian dari Allah. Sebagaimana firman-Nya, ”Apakah manusia itu mengira bahwa mereka diiarkan (saja) mengatakan : ’Kami telah beriman, sedang mereka tidak diuji lagi?” (QS Al Ankabut : 2). Wallahualam bishawab

Posted by SDN Talangagung 01 13.08, under |

CARA BELAJAR AGAR LULUS UJIAN NASIONAL

Beberapa waktu lalu, saya pernah posting mengenai “Budaya Instan Lulus Ujian Nasional”. Pengen nepatin janji untuk cerita-cerita soal cara-cara dapat bocoran soal UN yang ada. Tapi, kayaknya beberapa sudah pada tahu juga. Hehe. Ntar-ntar aja deh, setelah selesai ujiannya, sekalian tanya-tanya sama siswa-siswa yang bakal mengikuti UN 2009 bulan April dan Mei nanti.
;)
*Semoga mereka ngga’ ada dapat kunci jawaban soal Ujian Nasional.
Langsung ke intinya saja. Beberapa hari ini, adik-adik yang main ke warnet pada sibuk nyari prediksi soal UN. Hmm… Senangnya, mereka sudah sibuk mempersiapkan diri untuk Ujian Nasional 2009 nanti. Nah, kali ini saya Cuma ingin sedikit share, gimana sih cara lulus UN.

Yang pasti jawabannya adalah: belajar!
:P
“Iya, Hel, kalo’ itu mah aku juga tauk! Tapi, gimana cara belajarnya itu ngga membosankan?”
Saya juga ngga’ begitu paham gimana buat belajar itu jadi ngga’ membosankan. Intinya, kita harus benar-benar menyiapkan diri. Jangan malas-malasan kayak Helda. Dan, yuk cobain tips dan triks cara Helda untuk persiapan lulus Ujian Nasional 2009!
1. Bahas soal minimal 10 soal per pelajaran per hari.
Sepuluh cukup deh kayaknya kalau dimulai pemantapannya di bulan Maret. Hitung sendiri aja, mana yang kamu rasa paling baik. Intinya, setiap hari itu kamu harus ada bahas soal pada saat belajar di rumah. (Tapi, jangan cuma beberapa soal aja ya. Bisa berabe mah!)
2. Bahas soal yang kamu ngga’ tahu bareng teman.
Nah, kalo’ sudah ngerjain soal-soal prediksi UN yang ada di rumah, dan ternyata ada yang mentok kamu ngga’ bisa, yuk tanya ke teman! Lebih bagus lagi kalau kamu punya kelompok belajar bersama. Jadi, pertemuan kalian lebih terorganisasi. Di sana kalian kumpulkan soal-soal UN yang kalian tidak tahu dan kemudian dipecahkan bersama. Asyik kan tuh…
3. Bahas soal dengan guru atau tentor kamu.
Ini dia jalan yang terakhir. Setelah kamu udah bahas sendiri soal Ujian Nasional-nya, udah bahas bareng teman juga. Eh, ternyata ada juga yang belum ketemu jawabannya, langsung aja tanya sama guru kamu yang bersangkutan atau mungkin tentor kamu.
;)
Kesimpulannya, cara belajar kamu untuk UN nanti harus bertahap. Seperti ketiga tahap yang sudah dipaparkan di atas. Kemudian, dari semuanya itu, konsisten terhadap jadwal adalah yang paling penting!
Sekali saja kamu mengabaikan jadwalmu untuk belajar, kemungkinan besar selanjutnya juga bakal begitu.
“Oya, gimana dong, Hel, dengan pelajaran-pelajaran yang membutuhkan hafalan?”
Ini dia yang sering terabaikan. Apalagi, mulai tahun 2008 lalu, mata pelajaran untuk Ujian Nasional itu nambah - Fisika, Biologi dan Kimia. Kalo’ untuk pelajaran-pelajaran yang butuh daya hafal, sering-sering pegang buku aja deh sekalian dibaca juga pastinya. Hihi. Prinsipnya sih sama dengan pelajaran ‘berhitung’, sering-sering bahas soal. Teteup…
Kamu juga bisa tanya-jawab sama teman. Buat kayak permainan/game gitu. Pasti jadi menyenangkan!
Selamat berjuang untuk lulus Ujian Nasional 2009! Semoga tips dan trik cara lulus Ujian Nasional di atas bermanfaat walau tidak seberapa.
b-)
Postingan Terkait:
  1. Budaya Instan Lulus Ujian Nasional
    Dulu waktu Idol-idol-an itu sedang merebak, pembahasan mengenai yang instan-instan juga ngga kalah! Hehehe. Banyak perdebatan soal artis instan itu...
  2. Prediksi Medan UN Sesungguhnya!
    Wah ngga terasa UN alias Ujian Nasional bentar lagi yah. Denger-denger anak SMP dah pada UN akhir Maret ini. Udah...
  3. Lupakan Impianmu, Maka Impianmu Akan Tercapai!
    Yes, Helda is back again on the “Blog Remaja”! Hehe. Sedihnyaa… Beberapa hari ngga posting dan blogwalking, gimana gitu rasanya....
  4. Pengumuman Kelulusan, Siap?
    Hai… Besok hari Sabtu balik lagi dan ada sesuatu yang istimewa dan tentunya juga mendebarkan. Pengumuman kelulusan SMA, begitu yang...
  5. Cara Mutusin Pacar Tanpa Nyakitin Hati Tapi Berkesan
    Cara mutusin pacar tanpa harus nyakitin hatinya? Kayaknya ngga ada deh. Tapi, kalo mau buat acara mutusin pacar jadi berkesan,...
  6. Semangat Kebersaman & Olimpiade Sains
    Olimpiade Sains Nasional dalam waktu dekat ini bakal diselenggarakan, kabar-kabarnya awal Agustus 2009 nanti (CMIIW). Sementara itu, Olimpiade Sains seleksi...
  7. Cara Mendapatkan Kebebasan dari Orang Tua
    Selamat berakhir pekan! Hari ini pastinya pengen hang-out bareng teman-teman. Menikmati indahnya malam minggu sampe’ subuh tiba. Hehehehe. Tapi, sayang,...

Posted by SDN Talangagung 01 13.06, under |

JANGAN DITIRU

Kini, bukan lagi murid yang takut, tapi gurunya justru yang takut murid - muridnya tidak lulus ujian nasional (unas). Karena itu, sekolah menempuh segala cara agar semua muridnya bisa lulus. Salah satunya dengan menyiapkan "tim siluman". Kabar tak sedap ini menyeruak di Bangkalan menjelang unas SMA/SMK/MA. Unas digelar mulai hari ini

"Tim siluman itu" berisikan guru - guru berbagai mata pelajaran. Mereka mengerjakan soal unas secara sembunyi - sembunyi, lalu hasilnya disebar. Cara ini dilakukan untuk memenuhi target sekolah mengantarkan siswanya lulus 100 persen.

Indikasi adanya "tim siluman" ini juga didengar anggota Komisi D DPRD Bangkalan yang menjadi mitra koordinasi dinas pendidikan (disdik). Sekretaris Komisi D Syaifullah mengatakan, kabar setiap sekolah membentuk "tim siluman" memang berembus kencang. "Memang, kami dapat informasi seperti itu. Sebab, katanya, kalau tidak dibantu, tidak bisa dibayangkan berapa murid di Bangkalan yang tidak lulus," ujarnya kemarin (21/3).

Dia mengingatkan, cara pihak sekolah membentuk "tim siluman" tidak dibenarkan. Dikatakan, unas merupakan upaya mengukur kemampuan setiap siswa. Bukan hanya mengejar target lulus 100 persen dengan cara yang salah demi menyelamatkan nama baik sekolah.

Indikasi akan adanya guru yang disiapkan mengerjakan soal unas mendekati kebenaran. Bu Um (inisial), guru salah satu MA (madrasah aliyah) di Bangkalan mengakui adanya "tim siluman" itu. Dia mengaku pernah dilatih khusus untuk menjawab sekian persen soal unas agar muridnya lulus mata pelajaran tertentu.

"Tahun lalu sebenarnya sudah seperti itu. Jadi, sisa soal yang dipegang guru dikerjakan dengan cepat untuk diberitahukan pada peserta (unas)," ujarnya.

Seorang guru sekolah negeri di  juga tidak menampik adanya kecurangan saat pelaksanaan unas. Beragam cara dikemas masing - masing sekolah agar muridnya mendapatkan nilai di atas batas kelulusan. "Mereka kan hanya ingin semua muridnya lulus tanpa terkecuali," ujar Pak WA (inisial).

Tapi, sejumlah sekolah lain menegaskan, kabar sekolah menyiapkan gurunya untuk mengerjakan soal unas itu tidak benar. Kepala SMAN 1 Bangkalan Abdul Muiz Lazim mengatakan, unas adalah proses evaluasi belajar bukan, evaluasi mengajar. "Kalau evaluasi belajar, maka memang harus murid mengerjakan soal sendiri. Kalau tujuannya mengevaluasi cara mengajar, mungkin benar gurunya yang kerja," katanya.

Menurut dia, SMAN 1 yang merupakan sekolah favorit tidak akan mencederai unas dengan kecurangan. Sekolah, katanya, sudah memacu siswa untuk persiapan dengan menyiapkan materi, fisik, dan mental. "Kami hanya membantu mereka hingga persiapan. Saat hari - H semua ada di tangan murid," tegasnya

Sabtu, 13 Maret 2010

Posted by SDN Talangagung 01 20.38, under |

Untuk kita renungkan. (diambil dari secret indonesia)

Unas, bagi bangsa kita, merupakan sebuah peristiwa penting bagi jutaan orang setiap tahun. Kedatatangannya ditunggu-tunggu, tetapi sekaligus juga menjadi sumber kecemasan bagi banyak orang. Tidak hanya siswa yang akan bergelut dengan unas saja yang mengalami perasaan demikian, tetapi juga para orangtua, guru, kepala sekolah, bahkan mungkin mendiknas sendiri juga mengalami hal serupa.
Para orangtua cemas jika sampai putra-putrinya tidak lulus unas, berarti membuang dana pendidikan selama setahun, di samping malu pada tetangga dan sanak saudara. Para guru dan pengelola sekolah juga khawatir berat jika sampai siswa-siswanya banyak yang tidak lulus. Karena jika itu terjadi, maka citra atau merk sekolah dan guru bisa jatuh di mata masyarakat. Pejabat Diknas resah karena jika siswa-siswa di daerahnya banyak yang tidak lulus, pasti akan dinilai oleh pejabat di atasnya telah gagal membawa ‘misi pendidikan’ di daerahnya.
Lalu, bagaimana dengan pemerintah pusat, yang dalam hal ini maksudnya kementerian pendidikan nasional ?
Tentu kecemasannya akan lebih dahsyat lagi. Setidaknya ada dua pasal yang menjadikan institusi ini layak untuk menderita kecemasan paling tinggi. Pertama, beberapa waktu lalu Mahkamah Agung menolak kasasi pemerintah yang menolak putusan pengadilan tinggi soal kemenangan masyarakat atas gugatan UN. Namun, meski gugatan masyarakat soal unas ini telah menang dan berkekuatan hukum, namun depdiknas tetap ngotot untuk mengadakan unas. Bukankah hal yang wajar jika kecemasan pemerintah jika sampai unas tahun ini gagal, dalam arti banyak siswa yang tidak lulus, sebanding dengan kengototan mereka itu ?
Kedua, depdiknas merupakan salah satu kementrian yang mendapat plafon APBN yang cukup besar dibanding kementrian yang lain, yakni sebesar 20% dari total APBN. Dengan anggaran yang demikian besar tentu pihak diknas tidak ingin dinilai tidak becus mengolala anggaran sebesar itu untuk meningkatkan kualitas pendidikan nasional. Karena selama ini mereka berasumsi bahwa tolok ukur utama mutu pendidikan adalah hasil unas, maka tentu mudah ditebak jika depdiknas sangat mengkhawatirkan unas tahun ini akan gagal.
Namun, dibanding yang telah disebut di atas, pihak siswa-lah yang paling dicemaskan oleh unas ini. Mengapa ? Dengan unas ini, usaha belajar mereka selama tiga tahun ditentukan oleh tes yang berlangsung hanya tiga hari. Meski ada ujian sekolah, realitanya tidak begitu mempengaruhi kelulusan. Tampaknya, ujian sekolah hanyalah sekadar pelengkap unas saja. Dengan ‘ketakwajaran’ ini, maka wajar jika beberapa bulan sebelum unas berlangsung, para siswa telah ‘diteror’ oleh kecemasan tidak lulus. Unas bak menjadi penentu hidup dan mati mereka.
Dan yang lebih memberatkan lagi, kecemasan berbagai pihak yang disebut sebelumnya, justru bertumpu pada kepiawaian siswa dalam memilih jawaban benar dari opsi soal-soal yang di-unas-kan. Jika pilihannya banyak yang benar, maka kecemasan mereka akan segera sirna. Tetapi jika banyak yang salah, maka urusannya akan menjadi berkepanjangan. Karena menjadi pelaku yang membawa beban kecemasan begitu banyak pihak, menjadikan beban tersebut menjadi ‘teror’ tersendiri bagi para siswa kelas tiga.
Selain dari yang disebut di atas, ada fenomena lain yang amat memilukan yang harus dipikul para siswa. Karena takut anaknya tidak lulus unas, biasanya para orangtua seringkali mewanti-wanti anaknya jangan sampai tidak lulus. Mereka mewajibkan anak-anaknya untuk belajar super keras. Para orangtua ini kurang menyadari bahwa ‘wejangan-wejangan’ mereka itu justru menambah beban mental anaknya yang juga sama-sama dilanda kecemasan yang luar biasa. Wejangan orangtua dan kecemasannya sendiri justru dapat menguras energi para siswa sebelum menghadapi unas.
Pengkondisian terhadap para siswa bahwa mereka menghadapi sistuasi yang sangat gawat ( unas ) ini juga dilakukan pihak sekolah dan guru. Mulai dari memberikan les atau tambahan jam belajar yang dilakukan sampai sore hari sampai dengan melaksanakan try out berulangkali pasti akan semakin menambah penderitaan siswa. Kondisi ini menjadikan para siswa terbebani lahir dan batin. Jika kondisi seperti digambarkan di atas tidak segera disadari oleh orangtua, guru dan pihak sekolah, kita patut khawatir jangan-jangan ketika tiba waktu unas, siswa-siswa kita telah kehabisan energi fisik dan mentalnya.
Tapi, apa pun yang terjadi the show must go on. Bukan hal yang mudah untuk menyadarkan banyak pihak untuk tidak menekan-nekan siswa. Hanya ada satu hal yang perlu kita sadari bersama, setelah siswa-siswa kita telah diberi beban yang berlebihan, janganlah ditambah lagi dengan memberi contoh perilaku-perilaku tidak jujur. Misalnya memberi jawaban saat mereka mengerjakan soal-soal unas. Jangan hanya karena ingin dianggap sukses, lalu pihak orangtua, guru atau sekolah ‘membantu siswa’ dengan cara tidak jujur. Cukuplah yang tua-tua saja yang tidak jujur. Tidak usah menularkan ‘penyakit’ tidak jujur kepada generasi muda, demi masa depan Indonesia yang bersih.

Sabtu, 06 Maret 2010

Posted by SDN Talangagung 01 15.13, under |

SISTIM PENDIDIKAN NASIONAL

Pelaksanaan pendidikan nasional berlandaskan kepada Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Pendidikan nasional berfungsi untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
.: Jalur Pendidikan

Jalur pendidikan terdiri atas: 
  1. pendidikan formal,
  2. nonformal, dan
  3. informal.
Jalur Pendidikan Formal

Jenjang pendidikan formal terdiri atas:
  1. pendidikan dasar,
  2. pendidikan menengah,
  3. dan pendidikan tinggi.
Jenis pendidikan mencakup:
  1. pendidikan umum,
  2. kejuruan,
  3. akademik,
  4. profesi,
  5. vokasi,
  6. keagamaan, dan
  7. khusus.
Pendidikan Dasar
Pendidikan dasar merupakan jenjang pendidikan yang melandasi jenjang pendidikan menengah.
Setiap warga negara yang berusia tujuh sampai dengan lima belas tahun wajib mengikuti pendidikan dasar.
Pemerintah dan Pemerintah Daerah menjamin terselenggaranya wajib belajar bagi setiap warga negara yang berusia 6 (enam) tahun pada jenjang pendidikan dasar tanpa memungut biaya.

Pendidikan dasar berbentuk: 
  1. Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) atau bentuk lain yang sederajat; serta
  2. Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Madrasah Tsanawiyah (MTs), atau bentuk lain yang sederajat.
Pendidikan Menengah
Pendidikan menengah merupakan lanjutan pendidikan dasar.
Pendidikan menengah terdiri atas:
  1. pendidikan menengah umum, dan
  2. pendidikan menengah kejuruan.
Pendidikan menengah berbentuk:
  1. Sekolah Menengah Atas (SMA),
  2. Madrasah Aliyah (MA),
  3. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), dan
  4. Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK), atau bentuk lain yang sederajat.
Pendidikan Tinggi
Pendidikan tinggi merupakan jenjang pendidikan setelah pendidikan menengah yang mencakup program pendidikan diploma, sarjana, magister, spesialis, dan doktor yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi.
Perguruan tinggi dapat berbentuk:
  1. akademi,
  2. politeknik,
  3. sekolah tinggi,
  4. institut, atau
  5. universitas.
Perguruan tinggi berkewajiban menyelenggarakan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.
Perguruan tinggi dapat menyelenggarakan program akademik, profesi, dan/atau vokasi.

Pendidikan Nonformal
Pendidikan nonformal diselenggarakan bagi warga masyarakat yang memerlukan layanan pendidikan yang berfungsi sebagai pengganti, penambah, dan/atau pelengkap pendidikan formal dalam rangka mendukung pendidikan sepanjang hayat.
Pendidikan nonformal berfungsi mengembangkan potensi peserta didik dengan penekanan pada penguasaan pengetahuan dan keterampilan fungsional serta pengembangan sikap dan kepribadian profesional.

Pendidikan nonformal meliputi: 
  1. pendidikan kecakapan hidup,
  2. pendidikan anak usia dini,
  3. pendidikan kepemudaan,
  4. pendidikan pemberdayaan perempuan,
  5. pendidikan keaksaraan,
  6. pendidikan keterampilan dan pelatihan kerja,
  7. pendidikan kesetaraan, serta
  8. pendidikan lain yang ditujukan untuk mengembangkan kemampuan peserta didik.
Satuan pendidikan nonformal terdiri atas:
  1. lembaga kursus,
  2. lembaga pelatihan,
  3. kelompok belajar,
  4. pusat kegiatan belajar masyarakat, dan
  5. majelis taklim, serta satuan pendidikan yang sejenis.
Kursus dan pelatihan diselenggarakan bagi masyarakat yang memerlukan bekal pengetahuan, keterampilan, kecakapan hidup, dan sikap untuk mengembangkan diri, mengembangkan profesi, bekerja, usaha mandiri, dan/atau melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
Hasil pendidikan nonformal dapat dihargai setara dengan hasil program pendidikan formal setelah melalui proses penilaian penyetaraan oleh lembaga yang ditunjuk oleh Pemerintah atau Pemerintah Daerah dengan mengacu pada standar nasional pendidikan.

Pendidikan Informal
Kegiatan pendidikan informal yang dilakukan oleh keluarga dan lingkungan berbentuk kegiatan belajar secara mandiri.
Hasil pendidikan informal diakui sama dengan pendidikan formal dan nonformal setelah peserta didik lulus ujian sesuai dengan standar nasional pendidikan.
.: Pendidikan Anak Usia Dini
Pendidikan anak usia dini diselenggarakan sebelum jenjang pendidikan dasar.
Pendidikan anak usia dini dapat diselenggarakan melalui jalur pendidikan formal, nonformal, dan/atau informal.
Pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan formal berbentuk:
  1. Taman Kanak-kanak (TK),
  2. Raudatul Athfal (RA), atau bentuk lain yang sederajat.
Pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan nonformal berbentuk:
  1. Kelompok Bermain (KB),
  2. Taman Penitipan Anak (TPA), atau bentuk lain yang sederajat.
Pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan informal berbentuk pendidikan keluarga atau pendidikan yang diselenggarakan oleh lingkungan.

.: Pendidikan Kedinasan
Pendidikan kedinasan merupakan pendidikan profesi yang diselenggarakan oleh departemen atau lembaga pemerintah nondepartemen.
Pendidikan kedinasan berfungsi meningkatkan kemampuan dan keterampilan dalam pelaksanaan tugas kedinasan bagi pegawai dan calon pegawai negeri suatu departemen atau lembaga pemerintah nondepartemen.
Pendidikan kedinasan diselenggarakan melalui jalur pendidikan formal dan nonformal.

.: Pendidikan Keagamaan
Pendidikan keagamaan diselenggarakan oleh Pemerintah dan/atau kelompok masyarakat dari pemeluk agama, sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pendidikan keagamaan dapat diselenggarakan pada jalur pendidikan formal, nonformal, dan informal.
Pendidikan keagamaan berbentuk:
  1. pendidikan diniyah,
  2. pesantren,
  3. pasraman,
  4. pabhaja samanera, dan bentuk lain yang sejenis.
.: Pendidikan Jarak Jauh
Pendidikan jarak jauh dapat diselenggarakan pada semua jalur, jenjang, dan jenis pendidikan.
Pendidikan jarak jauh berfungsi memberikan layanan pendidikan kepada kelompok masyarakat yang tidak dapat mengikuti pendidikan secara tatap muka atau reguler.
Pendidikan jarak jauh diselenggarakan dalam berbagai bentuk, modus, dan cakupan yang didukung oleh sarana dan layanan belajar serta sistem penilaian yang menjamin mutu lulusan sesuai dengan standar nasional pendidikan.
 

.: Pendidikan Khusus dan Pendidikan Layanan Khusus   
Pendidikan khusus merupakan pendidikan bagi peserta didik yang memiliki tingkat kesulitan dalam mengikuti proses pembelajaran karena kelainan fisik, emosional, mental, intelektual, sosial, dan/atau memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa.
Pendidikan layanan khusus merupakan pendidikan bagi peserta didik di daerah terpencil atau terbelakang, masyarakat adat yang terpencil, dan/atau mengalami bencana alam, bencana sosial, dan tidak mampu dari segi ekonomi.
**Warga negara asing dapat menjadi peserta didik pada satuan pendidikan yang diselenggarakan dalam wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.


Daftar Istilah
Pendidikan
Usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
Pendidikan nasional
Pendidikan yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang berakar pada nilai-nilai agama, kebudayaan nasional Indonesia dan tanggap terhadap tuntutan perubahan zaman.
Sistem pendidikan nasional
Keseluruhan komponen pendidikan yang saling terkait secara terpadu untuk mencapai tujuan pendidikan nasional.
Peserta didik
Anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang, dan jenis pendidikan tertentu.
Jalur pendidikan
Wahana yang dilalui peserta didik untuk mengembangkan potensi diri dalam suatu proses pendidikan yang sesuai dengan tujuan pendidikan.
Jenjang pendidikan
Tahapan pendidikan yang ditetapkan berdasarkan tingkat perkembangan peserta didik, tujuan yang akan dicapai, dan kemampuan yang dikembangkan.
Jenis pendidikan
Kelompok yang didasarkan pada kekhususan tujuan pendidikan suatu satuan pendidikan.
Satuan pendidikan
Kelompok layanan pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan pada jalur formal, nonformal, dan informal pada setiap jenjang dan jenis pendidikan.
Pendidikan formal
Jalur pendidikan yang terstruktur dan berjenjang yang terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi.
Pendidikan nonformal
Jalur pendidikan di luar pendidikan formal yang dapat dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang.
Pendidikan informal
Jalur pendidikan keluarga dan lingkungan.
Pendidikan anak usia dini
Suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.
Pendidikan jarak jauh
Pendidikan yang peserta didiknya terpisah dari pendidik dan pembelajarannya menggunakan berbagai sumber belajar melalui teknologi komunikasi, informasi, dan media lain.
Standar nasional pendidikan
Kriteria minimal tentang sistem pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Wajib belajar
Program pendidikan minimal yang harus diikuti oleh Warga Negara Indonesia atas tanggung jawab Pemerintah dan Pemerintah Daerah.
Warga Negara
Warga Negara Indonesia baik yang tinggal di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia maupun di luar wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Masyarakat
Kelompok Warga Negara Indonesia nonpemerintah yang mempunyai perhatian dan peranan dalam bidang pendidikan.
Pemerintah
Pemerintah Pusat.
Pemerintah Daerah
Pemerintah Propinsi, Pemerintah Kabupaten, atau Pemerintah Kota.
Menteri
Menteri yang bertanggung jawab dalam bidang pendidikan nasional.


SUMBER INSPIRASI
Sakit dalam perjuangan itu hanya berlangsung sementara, bisa dalam satu menit, satu jam, satu hari, atau satu tahun. Namun, jika Anda menyerah, rasa sakit itu akan terasa selamanya.
- Lance Armstrong | Mantan atlet balap sepeda AS

Sukses adalah guru yang jelek. Ia bisa menggoda orang pandai merasa tak bisa kalah.
- Bill Gates

The way to happiness are: keep Your heart free from hate and Your mind from worry, live simply, give much, fill Your life with love, and do as You would be done by.
- Buddha

Orang yang berkata jujur akan mendapatkan 3 hal, yaitu kepercayaan, cinta, dan kehormatan.
- HR. Muslim

It is not the strongest of the species that survives, not the most intelligent, but the one most responsive to change.
- Charles Darwin

Go as far as You can see, and when You get there You'll see further.
- Persian Proverb

Kebaikan adalah bahasa yang dapat didengar orang tuli dan dilihat orang buta.
- Anonymous

Berlian adalah bongkahan batubara yang menjadi bagus di bawah tekanan.
- Anonymous

Leadership is not magnetic personality that can just as well be a glib tongue. It is not making friends and influencing people that is flattery. Leadership is lifting a person's vision to higher sights, the raising of a person's performance to a higher standard, the building of a personality beyond its normal limitations.
- Anonymous

No act of kindness, no matter how small, is ever wasted
- Aesop

It is not the mountain we conquer but ourselves.
- Sir Edmund Hillary

Great leaders in all walks of life are committed to helping others.
- Alison Rice

The best way to find yourself is to lose yourself in the service of others.
- Mahatma Gandhi | The Indian Philosopher and Resistance Leader




Senin, 01 Maret 2010

Posted by SDN Talangagung 01 09.46, under |

Berbagai macam Resep Obat Tradisional dan Ramuan obat tradisional yang dapat kita gunakan untuk mengobati serta memelihara kesehatan kita. Dengan Resep obat tradisional itu, kita bisa mengobati penyakit kita dengan cara yang mudah dan murah.

Macam - macam obat tradisional yang dapat mengobati bermacam penyakit, diantaranya penyakita darah tinggi, kencing manis, diare, darah rendah, gula, sulit kencing, serta banyak lagi. Namun sekarang yang akan kami berikan adalah Resep Obat Diabetes.

Kami akan memberikan Ramuan Obat Diabetes, yang bisa anda coba untuk mengobati penyakit diabetes yang sedang anda derita. Dengan menggunakan bahan alami yang sangat mudah kita dapatkan, kita mengobati penyakit diabetes.

Petai Cina adalah petai pipih dan lebih kecil dari petai yang biasa kita sayur atau makan secara mentah menjadi lalapan. Dan petai cina inilah yang dapat kita gunakan sebagai obat yang paling mujarab buat penderita diabetes.

Caranya:

Ambilah beberapa batang petai cina yang sudah tua dan sudah kering di pohon. Kupas kulitnya dan keluarkan biji - biji petai cina tersebut.
Sediakan wajan, sangai ( goreng tidak pakai minyak ), biji - biji petai cina tersebut sampai matang. Lalu tumbuklah sampai halus.

Cara menggunakannya:

Dapat dimakan begitu saja satu sendok rata seperti obat, didorong kemudian didorong pakai air agar mudah menelannya. Tapi bisa juga satu sendok bubuk biji petai cina tersebut diseduh dalam cangkir dan minumlah hangat - hangat bersama ampasnya. Lakukanlah 2 kali sehari, yakni pada pagi dan malam hari. Jika kita memakai bubuk petai cina ini secara teratur tiap hari, maka membuat kita sembuh dan terhindar dari "positif diabetes ".

Bubuk petai cina tersebut yang telah disangai inipun bisa dipergunakan sebagai pencegahan diabetes, dengan cara yang seperti tadi, yaitu 2 kali setiap hari, meminum 1 sendok bubuk petai cina yang telah disangai. Dengan izin Tuhan InsyaAllah akan sembuh. Semoga!

Posted by SDN Talangagung 01 09.33, under |


Terwujudnya siwa yang unggul
dalam prestasi Akademik  non Akademik  dan Berbudaya
yang berlandaskan Iman, Taqwa serta Berakhlak Mulia.
 1. Mengembangkan intelektual, emosional dan    
    spiritual yang berkualitas.
 2. Mengembangkan proses pembelajaran yang
   aktif, kreatif, efektif, menyenangkan ( PAKEM ).


Posted by SDN Talangagung 01 09.16, under |

Dengan adanya Komunitas Internet Kongo, serta adanya Divisi Litbang yang membantu dalam mengoperasikan serta mengakses internet. Kami merasakan kemudahan untuk mendownload soal-soal yang dibutuhkan untuk mempersiapkan peserta UASBN 2010. Soal-soal lengkap hasil download ini bisa kami pergunakan untuk mempersiapkan peserta UASBN, agar bisa lulus semua dan mencapai nilai yang maksimal. Amien.

Saran dan Komentar


ShoutMix chat widget